Saturday, May 16, 2009 |
KEBERADAN |
Tak ada yang lebih menyakitkan dari pada melangkah dalam keraguan. Dulu, laki-laki tegar penuh ambisi itu berjalan ke barat dengan mata binar penuh nafsu. Pada penguasa-penguasa berjenggot panjang itu dia biasa teriak, ' Aku lelah menjadi budak teks yg selalu kau jejalkan padaku dengan standar pemahamanmu. Aku punya pemahamanku sendiri. Kau 'laki-laki' aku juga 'laki-laki'.!
Hidup yang keras menempa wataknya menjadi pemberontak Entah sampai batas waktu kapan?! Waktu terulur tanpa ada satu kuasapun mampu menariknya kembali Barat telah usai timur menjadi harapan Saatnya memberi perubahan di hidup yang memang selalu harus berubah Dia terhentak ketika tak terelak angin takdir membawanya menghirup angin pengap kejumudan Bau anyir campuran ramuan teologi di tangan kanan dan kekuasaan di tangan sebelahnya. Persenggamaan ideology dengan kesakralan agama yg membuatnya seakan 'kedap dosa' Huh…! Menjijikkan! Bawa dia pergi dari sana.. beri dia sedikit ruang tuk bernafas Hidup terlalu pendek untuk ditinggalkan tanpa memberi kesalehan pada yang datang kemudian Dia bukan pemuja perang yang biasa menukar darah untuk minyak Bukan juga penganut zionisme yang tak kan bisa diterima kemanusiaan karma tidak punya sisi kemanusiaan Dia hanya ingin hidup, menyayang, disayang, Berguna tuk kemanusiaan, dikenang……..
Syarofiah Jedah, |
posted by Syaifullah Rizal Ahmad @ 6:42 PM |
|
|
|
About Me |
Name: Syaifullah Rizal Ahmad
Home: Nasr City, Cairo, Egypt
About Me:
See my complete profile
|
Previous Post |
|
Archives |
|
Links |
|
Your Comment |
|
|